Rabu, 12 Maret 2014
Artikel/ Makalah tentang Survey GPS
Dalam pekerjaan survey dilapangan sehari-hari sering kita di hadapkan pada beberapa permasalahan teknik pengukuran yang akan dilaksanakan sesuai SOP yang telah ditetapkan oleh Client atau bos kita sendiri, khususnya mengenai pekerjaan survey GPS. Contohnya ketika kita diharuskan membuat Titik Kontrol Tetap ( BM) dengan tidak adanya titik referensi awal Misal Titik Bakosurtanal atau BPN karena titik tersebut sangat jauh letaknya misal lebih dari 100 KM, teknik pengamatan GPS yang bagaimana agar menghasilkan titik Kontrol yang yang baik dan presisi. Di bawah ini saya lampirkan beberapa artikel atau makalah tentang survey GPS yang bisa menjadi referensi kita, yaitu sebagai berikut :
Sabtu, 01 Maret 2014
Menghitung Traverse (Poligon) Dengan Terramodel
Menghitung Traverse (Poligon) Tertutup
dari raw data menggunakan Terramodel
Dalam kesempatan kali ini saya coba membuat tutorial menghitung traverse (polygon) menggunakan terramodel. Saya coba menjelaskan menggunakan raw data Leica format GSI16. Lihat gambar dibawah ini ilustrasi pengukurannya. Silahkan Download file GSInya di sini
Kita mempunyai Titik ikat (Kontrol) Titik E, D, dan C dengan koordinat sebagai Berikut :
Titik X Y Z Desc
E 417701.724 9551256.441 57.467 E
D 417709.727 9551233.190 57.072 D
C 417716.229 9551208.952 53.573 C
Mengenal Software Trimble Terramodel
Mengenal Software Trimble Terramodel
Sebelum memulai tutorial ini saya coba menjelaskan mengenai software Terramodel yang di keluarkan oleh Trimble. Setelah mencoba googling internet ternyata di Indonesia software ini sepertinya belum terlalu familiar dikalangan surveyor dibandingkan dengan Kompatriotnya seperti 12D Model, Autocad Land Dekstop, Surpac, Minescape, Carlson Survey dll. Software ini sangat user friendly apalagi untuk seorang surveyor dengan tool dan modul yang sangat membantu pekerjaan baik dilapangan maupun dikantor.
Rabu, 26 Februari 2014
Konsep Sistem Informasi Geografi
Pengertian
Geography
Istilah ini digunakan karena GIS dibangun berdasarkan pada ‘geografi’ atau ‘spasial’. Object ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensi.
Peranan Ilmu Geodesi Dalam Bidang Pertambangan
- Terbesit di pikiran kita, kenapa harus surveyor tambang, surveyor tambang, dan surveyor tambang. Ya itulah pekerjaan pertama seorang geodet ketika memasuki dunia tambang, kenapa ga kerjaan lain aja yang lebih enak, katakanlah survey data processing atau mine planning. Ketika seorang sarjana masuk ke dunia tambang, biasanya seorang geodet akan dihadapkan oleh topografi yang setiap hari, bahkan setiap jam pasti berubah karena adanya progress tambang. Yang jadi pertanyaan bisakah kita terus menyajikan sebuah peta topografi yang actual setiap jam, hanya dengan bermodal total stasion dan software pendukung. Akan lebih parah ketika kita langsung dihadapkan dengan persoalan pembebasan lahan sementara data perubahan topografi belum selesai disajikan. Memang sebaiknya, seorang geodet harus rela untuk dipaksa berpanas-panasan selama setahun untuk mengumpulkan data topografi selama setengah hari, dah tengah harinya data sudah diproses untuk selanjutnya dilakukan perhitungan sisa cadangan kalo topo yang diambil tersebut sudah aktif ditambang (pengalaman sendiri ketika di tenggarong).
Pekerjaan Surveyor bidang Pertambangan (Mining Survey)
Biasanya perusahaan pertambang skala besar, katakanlah mereka punya KP atau luas daerahnya lebih dari 200 ribu hektar, rata-rata menggunakan data citra satelit untuk pengolahannya,disini yang digunakan ilmu geomatiknya, ini ada di Adaro & KPC. Disamping itu kebutuhan akan surveyor yang menguasai basic hidrografi sangatlah penting, untuk mengukur luas dan kedalaman air pada tambang yang jelas tidak bisa di ukur oleh total stasion. Tentunya dunia GPS tidak akan pernah terlepas dari surveyor tambang untuk pembuatan titik ikat yang berjarak jauh.
Rata-rata surveyor yang sudah punya pengalaman di lapangan, biasanya diarahkan untuk sebagai survey data processing untuk pengolahan selanjutkan ke perhitungan volume, perhitungan cadangan, desain jalan, dan malah banyak pula yang merangkap ke mine plan, untuk menghitung kapasitas alat untuk menghitung target bulanan atau ke design tambang untuk merencanakan bentuk tambang, kemana arah jalan, berapa jumlah bench yang di perlukan, sudut kemiringan design tambang agar tidak terjadi longsoran, dan menentukan berapa kapasitas tanah penutup (overburden & interburden).
Selasa, 25 Februari 2014
Pengukuran dan Pemetaan untuk Awam
Pendahuluan
Geodesi adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang bentuk bumi. Disiplin ilmu ini telah berabad-abad secara keras mencoba menentukan dimensi bumi secara horizontal maupun vertikal. Eratosthenes merupakan sebagai bapak ilmu Geodesi karena ia diketahui sebagai yang pertama kali bereksperimen dalam menentukan bentuk bumi. Saat ini, dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, bentuk bumi dipantau secara terus-menerus dengan mendirikan ribuan titik kerangka di permukaan bumi yang direferensikan pada satelit.Cukup sulit untuk menjelaskan penerapan geodesi secara mudah, tapi anda dapat membayangkan bahwa sebuah bentuk dapat dibangun oleh banyak titik. Misalnya garis, dibentuk oleh 2 titik, kemudian segitiga dibangun oleh 3 titik, bola dibangun oleh banyak titik, maka bumi juga dapat dimodelkan dengan banyak titik. Titik-titik inilah yang disebut dengan ribuan titik kerangka yang saya maksud diatas. Sehingga dari titik-titik inilah dapat diturunkan model bentuk bumi.Dengan mengacu pada model bentuk bumi tersebut kita dapat membuat peta dunia, peta kota, peta jaringan jalan, peta jaringan drainase, peta blok perumahan, perhitungan pergerakan lempeng, penurunan lahan, peta kedalaman laut peta daerah banjir, kenaikan muka air laut, sistem informasi geografis (SIG / GIS), dan sebagainya yang bersifat geo-refence atau bereferensi bumi.
Minggu, 23 Februari 2014
Definisi Geodesi
Apa Itu Teknik Geodesi ?
Pada mulanya, Geodesi terkonsentrasi pada penentuan posisi dan medan gravitasi bumi dan aspek geometri dari variasi temporalnya. Di kalangan engineer di Jerman, Geodesi dibagi menjadi “geomensuration”, yang berkonsentrasi pada pengukuran bumi pada skala global dan “surveying”, yang lebih berkonsentrasi pada pengukuran bagian-bagian dari bumi
Berdasarkan pada definisi tradisional dari ahli Geodesi (geodet) jerman yang bernama Friedrich Robert Helmert (1834-1917), Geodesi adalah “ilmu tentang mengukur dan merepresentasikan permukaan bumi”.Meskipun diformulasikan pada tahun 1880, dan masih relevan sampai saat ini, di dalamnya termasuk juga pengukuran medan gravitasi eksternal bumi dan dasar laut. Maka dari itu, terlihat bahwa Geodesi adalah gabungan antara ilmu bumi dan kerekayasaan.
Pengertian Geodesi berdasarkan dari website NOAA National Service Education Centre adalah ilmu tentang pengukuran dan pengamatan bentuk bumi dan lokasi titik di muka bumi. NOAA's National Geodetic Survey (NGS) bertanggung jawab mengembangkan dan merawat system data Geodesi nasional (AS) yang digunakan untuk navigasi, sistem komunikasi dan pemetaan.
Teknik Geodesi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bentuk dan ukuran bumi baik di daratan maupun di lautan serta penggambaran rupa bumi atau yang lebih dikenal dengan pemetaan. Dalam bahasa yang berbeda, Teknik Geodesi merupakan cabang dari matematika terapan yang melakukan pengukuran dan pengamatan posisi yang pasti dari titik-titik di muka bumi serta ukuran dan luas dari sebagian besar muka bumi, bentuk dan ukuran bumi, dan variasi gaya berat bumi. Namun kini perkembangan teknologi komputer digital membuat Teknik Geodesi berkembang ke arah Geomatika/Geoinformatika, yang mengacu kepada pendekatan terpadu dari pengukuran, analisis, pengelolaan, penyimpanan serta penyajian deskripsi dan lokasi dari data yang berbasis muka bumi (umumnya disebut data spesial).